Pararel World 2:1-31

[1]Dimulai dengan batu dan api, membentuk suhu yang begitu panas membara dan disebut batu bara. [2]Lalu dibentuk kembali menjadi batu, tidak sempurna namun berwarna hitam dan rapuh seperti pasir. [3]Terkadang masa lalu tidak dapat diubah tetapi masa depan dapat diubah. [4] Mengubah masa lalu tidak akan mengubah masa depan. [5] Mengubah masa sekarang dapat mengubah masa depan. [6]Menciptakan mesin waktu dan kembali ke masa sebelumnya, hanya menuju dimensi yang berbeda. [7]Lalu kembali ke di waktu pemberangkatan hanya menuju dimensi lain yang telah di modifikasi. [8]Kembali ke masa lalu hanya membuat diri terjebak di dunia yang tidak nyata. [9]Masa yang sudah berlalu tidak akan dapat berubah, menuju masa lalu sebatas pikiran dan sejarah. [10]Masa depan hanyalah misteri yang akan dipecahkan dengan perjuangan. [11]Mustahil untuk memprediksi masa depan, tetapi dengan berjuang, memungkinkan untuk mendapatkan hal yang baik. [12]Dunia tidak akan dapat dijelajahi sepenuhnya walaupun hanya setengah dari setengahnya lagi. [13]Manusia layaknya planet-planet tidak berpenghuni, tetapi dapat bergerak sesuka hati. [14]Namun, manusia yang baik layaknya bintang-bintang yang bercahaya dan menerangi sesamanya. [15]Tidak ada yang lebih tinggi dari maha pencipta. [16]Sesungguhnya dewa masih di bawah maha pencipta. [17]Maha pencipta itu adalah Maha Besar dan hanya dapat diyakini oleh setiap orang. [18]Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda-beda. Tidak pantas untuk memaksakan kehendaknya. Setiap kehendaknya harus dijalankan sesuai kemauan dirinya dan bukan orang lain. [19]Mempunyai keyakinan tidak akan membuat diri selalu baik, hanya akan memicu konflik akan perbedaan pendapat. [20]Dalam keseharian banyak pendapat yang berbeda, sungguh lebih mengerikan jika dibuat dalam kelompok yang sama. [21]Sungguh kelompok yang sama adalah kelompok yang akan dibagi lagi menjadi beberapa pendapat. Layaknya dunia yang mempunyai banyak perbedaan. [22]Sebagaimana mestinya dunia sudah pernah hilang dari peradaban dan diciptakan kembali oleh yang Maha Besar. [23]Jika dilahirkan, maka harus disyukuri. Jika tidak dilahirkan, pantasnya berjuang untuk bereinkarnasi kembali. [24]Walaupun ucapan tiada yang mustahil di dunia ini hanya sebatas motivasi yang salah, tidak ada salahnya dalam berjuang untuk mendapatkan hasil yang maksimal walaupun tidak sempurna. [25]Jikalau kamu diciptakan dari debu, maka kematianmu akan mengubahmu menjadi debu. Jikalau kamu diciptakan dari pasir, maka kematianmu akan mengubahmu menjadi pasir. [26]Namun, jika kamu diciptakan dari material apa saja, kamu akan berubah menjadi api dan air dalam roh. [27]Api tidak selalu dikatakan jahat, air tidak selalu dikatakan baik. Mereka adalah keseimbangan yang saling melengkapi. [28]Di dunia ini, tidak ada yang bisa lebih baik tanpa bantuan dari luar. [29]Sungguh dewa juga memerlukan seseorang yang setara dengannya untuk menjadi orang yang kuat. [30]Dewa tidak dapat menciptakan, dewa hanya mengubah material di sekitarnya menjadi bentuk yang berbeda. [31] Angin diubah menjadi senjata, dan api diubah wujudnya menjadi tidak terlihat namun bercahaya.