Pararel World 1:1-100

[1] Pararel World 1:1

Imajinasi membentuk dunia baru, dunia kedua yang penuh masa lalu. Seluruh makhluk mitologi pernah ada di sana. Bangsa Elf yang masih mengambil alih kekuasaan dunia pararel.


[2] Pararel World 1:2

Dalam dunia pararel itu, ada sebuah makhluk selain manusia, yaitu hewan dan tumbuhan, layaknya bumi.


[3] Pararel World 1:3

Seluruh bangsa Elf membangun rumah, mereka lebih pintar dari manusia biasa. Mereka juga lebih kebal dan tahan dari rasa sakit.


[4] Pararel World 1:4

Mereka, bangsa Elf hidup dalam kerajaan yang cepat berkembang pesat. Karena itu pada tahun 114 PWY, mereka sudah bisa membuat bangunan tinggi hanya dari bambu.


[5] Pararel World 1:5

Akal mereka dikaitkan dengan akhlak dan perilaku. Ada yang berhati baik, ada pula yang berhati jahat yang serakah akan kekuasaan yang dimiliki.

[6] Pararel World 1:6

Sebijaknya manusia akan kalah melawan mereka (bangsa Elf) yang penuh kepintaran dan kecerdasan. Mereka mampu untuk mengerjakan tugas manusia, tidak hanya hebat di dalam kepintaran, mereka kuat dan hebat dalam fisik seperti memanjat pohon yang tinggi.

[7] Pararel World 1:7

Kebanyakan mereka mengonsumsi air disungai Vederzus yang dekat dengan air terjun. Air tersebut dimasak sebelum diminum, layaknya manusia. Mereka makan dan mencari minum untuk bertahan hidup.

[8] Pararel World 1:8

Saat kerajaan dipimpin oleh raja Pawor IX, perkembangan semakin pesat dan rakyat sangat sejahtera. Semenjak Ia memimpin ada 4 desa spesial. Desa Tanam ialah ladang, Desa Kuku ialah tambang, Desa Buah ialah hutan dan Desa Cair ialah pegunungan dan sungai.

[9] Pararel World 1:9

Pawor 9 memperbanyak tanaman apel, anggur dan jeruk dari Desa Tanam. Sang Raja Pawor IX juga membuat mahkota dari emas hasil tambang dari Desa Kuku. Sedangkan Desa Buah dinobatkan sebagai wisata alam yang memenuhi kebutuhan dan Desa Cair digunakan sebagai sumber mata air.

[10] Pararel World 1:10

Semenjak Pawor IX membuat desa Kuku, seluruh kerajaan menjadi berkembang sangat pesat. Pawor IX membuat sebuah teknologi yang luar biasa pada masa itu, salah satunya kamera.

[11] Pararel World 1:11

Kerajaan dengan pimpinan Pawor IX ada namanya bukti gambar semenjak ditemukan kamera. Raja Pawor IX sangat berfokus terhadap desa Kuku yaitu tambang.

[12] Pararel World 1:12

Pertambangan yang dilakukan bangsa itu menjadi sumber daya utama dalam menciptakan benda baru layaknya sulap.

[13] Pararel World 1:13

Mereka membuat hal simpel seperti sepatu, busana, dan sumber cahaya berupa lampu.

[14] Pararel World 1:14

Dengan bahan yang ada, mereka kini telah membuat teknologi yang melebihi manusia atas kecerdasan mereka.

[15] Pararel World 1:15

Masa dengan berlalu cepat, Raja Pawor IX menobatkan Kaden menjadi Raja. Kaden X menjadi raja ke sepuluh. Raja Pawor adalah orang esper sedangkan Kaden adalah orang dengan ras Elf.

[16] Pararel World 1:16

Sesungguhnya Raja yang paling disegani adalah Pawor IX, namun juga Raja Kaden lebih membawa dampak besar terhadap teknologi. Raja Pawor IX juga berdampak besar namun terhadap kehidupan.

[17] Pararel World 1:17

Raja Kaden X atau raja ke 10 menemukan beberapa informasi terkait raja-raja yang pernah ada. Dengan teknologi barunya dapat merangkum seluruh pesan dan informasi kerajaan.

[18] Pararel World 1:18

Raja Kaden X menemukan bahwa raja Pawor IX sudah memimpin selama 8500 Tahun. Saat ini berada pada tahun 8614 PWY, dan Pawor IX sudah memimpin pada tahun 114 PWY. Raja Kaden X tidak dapat menemukan lagi terkait informasi waktu untuk raja-raja pertama. Raja pertama bernama Vederzus I yang kini dikenang melalui nama sungai di kerajaan.

[19] Pararel World 1:19

Raja kedua bernama Uranus II, Raja ketiga bernama Uranus III, Raja keempat bernama Uranus IV, Raja kelima bernama Andromeda V, Raja keenam bernama Andromeda VI, Raja ketujuh bernama Andromeda VII dan raja kedelapan bernama Andromeda VIII.

[20] Pararel World 1:20

Pada tahun 8912 PWY, Raja Kaden X tidak ingin dipanggil dengan huruf X, dia lebih ingin disebut Kaden saja.

[21] Pararel World 1:21

Pada tahun 8912 PWY, Raja Kaden ingin mengecek ulang seluruh desa spesial dan memutuskan membuat perpustakaan besar.

[22] Pararel World 1:22

Raja Kaden sering berbicara pada petugas kerajaan. Di tahun 8957 PWY, Raja Kaden membuat sebuah teknologi baru yaitu pancaran panas.

[23] Pararel World 1:23

Raja Kaden sering belajar dan menemukan hal baru, dari menemukan konsep fisika dan berbagai macam lainnya. Dengan memanfaatkan penemuan manusia yang telah ada akhirnya berhasil menemukan hal baru.

[24] Pararel World 1:24

Bagaikan sulap, diciptakannya sebuah gelombang radio. Gelombang Radio ini ditemukan pada tahun 8970 PWY.

[25] Pararel World 1:25

Pemanfaatan pertama digunakan untuk membunyikan lonceng dari jarak jauh, lalu digunakan komunikasi dan dijadikan sebagai sarana pembangkit energi.

[26] Pararel World 1:26

Tidak begitu lama, Raja Kaden menemukan sebuah asap yang dapat digunakan untuk mengontrol emosi seseorang. Asap itu dibagi menjadi 3 yaitu Asap kebahagiaan, Asap Kehilangan dan Asap Kesedihan.

[27] Pararel World 1:27

Dampak asap sangat berbeda tergantung jenisnya. Ada yang memberikan kebahagiaan, ada yang memberikan kesedihan dan ada yang menghilangkan efek asap tersebut.

[28] Pararel World 1:28

Raja Kaden ingin mencoba mengetes setiap asap kepada manusia, dengan memberikan lontaran kini membuat asap tersebut menuju alam manusia. Namun, asap ini habis terbakar layaknya air yang menguap.

[29] Pararel World 1:29

Raja Kaden ingin mencoba penemuan lain namun ternyata kabut terjadi dan memberikan kesedihan terhadap manusia. Ternyata asap itu akan muncul setiap malam dan merusak mental seseorang secara perlahan.

[30] Pararel World 1:30

Lalu dicoba lagi dengan melemparkan asap kebahagiaan dan kini setiap malam, ada manusia yang senang dan bahagia. Namun, Raja Kaden memutuskan untuk memberikan asap kehilangan untuk menghilangkan efek sebagian tempat yang ada di alam Manusia.

[31] Pararel World 1:31

Raja Kaden sadar jika misalnya penemuan yang dia temukan akan berdampak besar maka dari itu, Raja Kaden ingin mengembangkan secara maksimal.

[32] Pararel World 1:32

Diesok harinya Raja Kaden ingin menuju ke sebuah pegunungan tinggi di kerajaannya. Dia melihat berbagai macam orang pendusta dan orang yang jahat, walaupun begitu Raja Kaden menolak untuk di lindungi oleh pasukannya.

[33] Pararel World 1:33

Raja Kaden mendekati para pendusta itu lalu membawa mereka menuju sebuah jurang, Kaden berkata "Jika misalnya kalian berdusta, coba lihatlah seluruh kerajaan ini" mereka pendusta pun kebingungan. Kaden berkata lagi "Kerajaan ini begitu besar, namun dosamu lebih besar akibat dustamu". Setelah berkata demikian Raja Kaden meninggalkan mereka.

[34] Pararel World 1:34

Raja Kaden berjalan menuju ke orang-orang yang jahat lainnya. Para pengawal bertanya "Apa yang kamu maksud tadi?" lalu Kaden tersenyum sembari tidak menjawab.

[35] Pararel World 1:35

Saat berada di hadapan orang-orang yang dikucilkan dari kerajaan yaitu para penjahat dan para pembunuh, Raja Kaden begitu tenang. Para penjahat itu ingin melampiaskan amarahnya dan melempar batu kepada Raja Kaden, namun tidak ada satu pun batu yang mengenai Raja Kaden.

[36] Pararel World 1:36

Pengawal terdiam melihat hal itu, ternyata Kaden Ahli Silat ucap para pengawal. Sebelum mempelajari sains, Sang Raja Kaden telah mempelajari seluruh ilmu bela diri.

[37] Pararel World 1:37

Raja Kaden meminta untuk tenang lalu ingin berkata kepada para penjahat itu. "Caramu memperlakukanku tidak ada gunanya, namun lihatlah batu ini melukai tanah." Ucap Raja Kaden sambil mengambil pasir yang ada di tanah, Raja Kaden langsung melemparkan pasir-pasir itu kepada mata para penjahat sembari berkata "Rasakanlah kebutaan kalian, kalian membenci diriku tetapi kalian melukai orang lain."

[38] Pararel World 1:38

Setelah itu, mereka orang jahat dan para pendusta di dorong ke tepi jurang. Lalu para pendusta dan orang jahat itu mati secara tragis setelah mengenai duri-duri yang ada di bawah jurang itu.

[39] Pararel World 1:39

Setelah pengawal itu melihat kematian para penjahat, mereka bertanya "Apakah ini tujuanmu menaiki pegunungan?", namun dia menjawab bahwa dia hanya ingin meneliti.

[40] Pararel World 1:40

Dari antara seluruh raja, raja Kaden merupakan raja yang paling emosional dan yang paling berbahaya. Penemuannya sangat berdampak besar bahkan terhadap perang.

[41] Pararel World 1:41

Walaupun begitu raja Kaden tidak memanfaatkan penelitiannya untuk berperang, karena penemuannya masih begitu kecil dan kurang efektif.

[42] Pararel World 1:42

Setelah perjalanan panjang, sampailah di puncak gunung. Sang Raja Kaden tiba-tiba tertusuk sebuah panah di lengan kanannya dan melukai tangannya.

[43] Pararel World 1:43

Pengawal dengan cepat langsung mengejar orang yang melakukan itu namun dihentikan oleh raja Kaden. Raja Kaden berkata "Pengawalku, uruslah diriku dan tidak perlu mengejar orang itu. Sebaiknya urus diriku daripada aku mati" pengawal berpikir iya juga.

[44] Pararel World 1:44

Setelah diobati, Raja Kaden langsung mengambil sebuah apel dan melemparkannya tinggi sekali dan mengenai seorang wanita. Para pengawal dengan cepat berkata "Maaf, saya yang melakukannya" namun dengan cepat Raja Kaden menjawab "Bukan pengawal, tapi diriku".

[45] Pararel World 1:45

Pengawal berkata "Mengapa kamu tidak melindungi nama baikmu?", lalu Kaden menjawab "Lalu apa tujuanku melempar apel? Itu saya yang melakukannya pasti ada tujuan." dan langsung menyuruh pengawal untuk menangkap wanita itu.

[46] Pararel World 1:46

Wanita tua itu didorong dari ketinggian yang curam dan jatuh ke sebuah lahar panas. Pengawal kaget akan kekejaman Kaden namun Kaden tersenyum sambil berkata "Dialah orang yang melemparkan panah ini, aku tahu walaupun kalian tidak mengetahuinya".

[47] Pararel World 1:47

Pengawal bertanya "Bagaimana kamu tahu?", lalu Kaden menjawab "Bagaimana kalian ingin menjadi petugas pertahanan kerajaan jika tidak dapat memindai atribut dengan cepat?" dan para pengawal itupun sadar.

[48] Pararel World 1:48

Raja Kaden memutuskan untuk beristirahat dibawah pohon diatas gunung. Lalu berkatalah ia "Kamu, iya kamu pengawalku. Bayangkanlah dirimu berperang. Apa yang harus kamu siapkan pertama kali." lalu pengawal itu menjawab "Senjata?" dan Kaden berkata "Apa gunanya senjata jika kamu mempunyai keberanian yang lemah?" Para pengawal terdiam lagi.

[49] Pararel World 1:49

Setelah itu mereka turun dan Raja Kaden melanjutkan penemuannya.

[50] Pararel World 1:50

Saat berada di dalam Istana, raja Kaden melihat pengemis tua. Lalu dia mengambil seluruh uang yang dimiliki pengemis tua itu. Pengawal awalnya terdiam dan kaget melihat hal itu. 

[51] Pararel World 1:51

Setelah mengambil seluruh uang yang dimiliki pengemis tua itu, Raja Kaden memberikannya ia pakaian, minuman, makanan, sayuran, dan buah-buahan dan berkata "Uangmu tidak ada gunanya disini. Uang tidak dapat memberikan kehidupan".

[52] Pararel World 1:52

Lalu pengawal berkata "Uang dapat dipakai untuk berbelanja", sambil tertawa sang Raja Kaden menjawab "Bagaimana jika ingin berbelanja di sini. Jarak pasar dengan istana aja 500 meter" dan dengan segan menjawab Kaden berkata "jangan berikan dia uang, karena dia akan dirampok dan mati ditengah perjalanan. Berikanlah ia makanan dan minuman agar tetap hidup".

[53] Pararel World 1:53

Lalu Kaden berkata "Saya adalah Raja, saya bukan Dewa. Saya tidak dapat menyelamatkan orang yang telah mati. Walaupun aku adalah orang berketurunan Elf". Lalu Raja Kaden pergi.

[54] Pararel World 1:54

Saat sampainya di daerah pertambangan, di pinggir Istana. Raja Kaden melemparkan sebuah botol kaca kepada salah satu pekerja. Kaca itu berisi sebuah air. Pengawal pun kebingungan lagi "Apa salahnya dia?" dan Raja Kaden berkata "tidak ada." Pengawal terdiam untuk puluhan kali.

[55] Pararel World 1:55

Raja Kaden berkata "Bagaimana perasaanmu wahai pekerja tambang". Lalu Pekerja tambang itu menjawab "diriku kaget namun saya merasa tidak terluka dan bahkan rasa lelah menjadi hilang". Pengawal terdiam, Kaden menjawab "Mengapa kalian terdiam, kalian tidak paham situasinya? Lalu apa gunanya kalian mengetahui penelitian ku? dasar kurang membaca" Ucap Raja Kaden.

[56] Pararel World 1:56

Pengawal mendapat banyak sekali kritikan dari Raja Kaden namun setelah banyak sekali mengawal mereka mengetahui apa maksud dari Raja Kaden.

[57] Pararel World 1:57

Ternyata selama ini Raja Kaden ingin meningkatkan pangkat mereka, namun Raja Kaden masih ragu-ragu. Akhirnya setiap malam para Pengawal berlatih dan belajar.

[58] Pararel World 1:58

Lalu paginya sang Raja Kaden berkata "Apa yang kalian lakukan pada malam hari? Harusnya kalian tidur!" sambil marah. Pengawal berkata dengan pelan kalau mereka berlatih agar raja tidak perlu ragu-ragu menaikan pangkat mereka.

[59] Pararel World 1:59

Raja Kaden berkata "Seorang pertahanan kerajaan harus tahu bahwa tidur adalah kunci pemulihan stamina" sambil menampar kedua pengawalnya.

[60] Pararel World 1:60

Raja Kaden juga mengingatkan mereka bahwa setiap minggu mereka cuti, dan gunakan waktu itu untuk berlatih dan bukan pada malam hari.

[61] Pararel World 1:61

Setelah itu, Raja Kaden mengizinkan mereka berdua istirahat dan raja Kaden melakukan penelitian kembali terkait gelombang Radio.

[62] Pararel World 1:62

Setiap malam Raja Kaden selalu mengamati cahaya bintang dan merasakan sebuah gelombang radio dari beberapa bintang. Akhirnya ditemukanlah bahwa cahaya dapat menjadi gelombang.

[63] Pararel World 1:63

Akhirnya penemuan pengganti kabut malam yaitu pancaran gelombang radio telah diselesaikan. Namun, sang raja menambahkan sebuah gelombang cahaya, karena kecepatan cahaya sangat cepat.

[64] Pararel World 1:64

Dengan bantuan kekuatan teleportasi gelombang melalui lubang cacing, akhirnya cahaya dan gelombang itu dapat dengan cepat sampai ke bumi.

[65] Pararel World 1:65

"Aku memang baik, namun diriku tidak sebaik itu" ucap raja dan akhirnya membuat senjata secara diam-diam.

[66] Pararel World 1:66

Lalu pada 9000 PWY, terciptalah sebuah pengatur emosi yang dapat di tembakan ke bumi.

[67] Pararel World 1:67

Lalu sang Raja memutuskan untuk pindah planet karena radiasi yang mungkin berbahaya.

[68] Pararel World 1:68

Setelah itu, Raja Kaden memanggil petugasnya untuk membawa alat pemancar gelombang itu.

[69] Pararel World 1:69

Lalu dengan memanfaatkan berbagai suku cadang, energi untuk mengaktifkan alat tersebut sudah cukup.

[70] Pararel World 1:70

Raja Kaden segera memanggil Raja Pawor IX yang kini sudah tidak menjabat. Mereka membawa seluruh peralatan ke planet itu.

[71] Pararel World 1:71

Banyak suku cadang akan dibawa petugas mereka, dan Raja Kaden dan Pawor IX hanya membawa alat khusus nya.

[72] Pararel World 1:72

Lalu saat berada di planet itu, sayangnya meteor-meteor jatuh dan mengenai barang itu hingga rusak.

[73] Pararel World 1:73

Mereka berusaha untuk menghubungi pasukannya untuk membatalkan membawa seluruh suku cadang itu.

[74] Pararel World 1:74

Namun sayangnya sudah telat, mereka telah membawa suku cadang itu ke planet itu.

[75] Pararel World 1:75

Setelah itu mereka cepat-cepat pulang dan menuju Istana.

[76] Pararel World 1:76

Mereka mencari planet yang prioritas dan menemukan salah satu planet.

[77] Pararel World 1:77

Planet itu megah dan besar. Planet itu pernah digunakan raja Pawor IX untuk mencari sumber kehidupan.

[78] Pararel World 1:78

Tidak perlu waktu lama mereka menuju planet itu, namun sayangnya planet itu sudah dipenuhi tumbuhan dan sumber kehidupan.

[79] Pararel World 1:79

Karena takut merusak ekosistem planet itu, akhirnya mereka pergi dan mencari planet lain yang mungkin lebih aman untuk menggunakan alat tersebut.

[80] Pararel World 1:80

Temulah mereka planet galaksi berukuran besar dengan ekosistem yang lengkap. Sumber dayanya hampir tidak terbatas.

[81] Pararel World 1:81

Mereka (Para Raja) yaitu Raja Pawor IX dengan Raja Kaden memutuskan menggunakan sumber daya planet itu.

[82] Pararel World 1:82

Namun mereka teringat apa yang dikatakan Raja Pertama, "Enyalah kamu yang memanfaatkan sumber daya planet orang demi kepentingan pribadi."

[83] Pararel World 1:83

Mereka pun mencari planet yang lebih kecil tetapi tidak terlalu kecil. Lalu bangunlah sebuah menara besar sebagai akses kontrol untuk mengakses alat yang dibuat oleh Raja Kaden.

[84] Pararel World 1:84

Selepas itu mereka mencari sebuah planet yang begitu besar. Planet yang tiada makhluk yang dapat di manfaatkan sumber dayanya sesuai apa yang dikatakan raja Pertama.

[85] Pararel World 1:85

Raja Pertama berkata "Enyalah kamu menyiksa makhluk dengan memanfaatkan sumber daya hidup. Hendaknya kamu menggunakan sumber daya yang tidak pernah disentuh oleh orang lain."

[86] Pararel World 1:86

Maksud dari perkataan itu ialah bahwa manfaatkan sumber daya sebuah planet hanya boleh dilakukan jika tidak merugikan orang lain.

[87] Pararel World 1:87

Selepas itu raja Kaden dan Pawor IX berpisah untuk memasang seluruh suku cadang ke planet kecil dan kepada para meteor di angkasa.

[88] Pararel World 1:88

Selepas  mereka memasang semuanya, mereka tinggal mencari dimana pusat alat yang ingin mereka pakai. Banyak planet yang mungkin tidak bisa digunakan sebagai pemancaran gelombang.

[89] Pararel World 1:89

Jikalau planet biasa digunakan, maka planet itu akan terlempar jauh ke angkasa lain akibat hukum newton ketiga.

[90] Pararel World 1:90

Mereka mencari seluruh planet di sekitar tata surya mereka. Namun tidak ada yang tepat walaupun sudah memeriksa 600 planet.

[91] Pararel World 1:91

Raja Pawor IX tidak mau kalah, dia keluar dari galaksi dan menemukan sebuah planet yang pernah digunakan oleh Raja Pertama.

[92] Pararel World 1:92

Saat mereka mencoba planet yang pernah digunakan Raja pertama, sayangnya planet itu kurang gravitasi dan mungkin dapat membuat suku cadang akan berhamburan kemana-mana

[93] Pararel World 1:93

Karena planet itu kurang prioritas, dan juga alat itu hancur. Mereka pun memutuskan untuk pindah planet.

[94] Pararel World 1:94

Lalu di planet dan alam itu, mereka membuat proyeksi gelombang cahaya dan gelombang radio untuk membentuk emosi kebahagiaan terhadap manusia. Namun kecelakaan terjadi karena gelombang itu menjadi teror dan siapa yang terkena akan merasakan kesedihan dan gelisah tanpa sebab yang pasti.

[95] Pararel World 1:95

Dengan cepat Raja Kaden dan Raja Pawor IX segera menghubungi petugas khususnya untuk menangani sinar dan pancaran radio itu.

[96] Pararel World 1:96

Namun tiada guna, walaupun sudah dimatikan gelombang itu sudah terlontar ke seluruh umat manusia sehingga emosi para manusia menjadi tidak stabil.

[97] Pararel World 1:97

Rasa kebencian dimana-mana, rasa ketakutan dimana-mana dan rasa penderitaan yang begitu pekat di hati manusia.

[98] Pararel World 1:98

Raja Pawor IX pun mencari seluruh akal namun tiada gunanya hingga teringat dengan teman yang berasal dari maradewa.

[99] Pararel World 1:99

Maradewa bukanlah hal yang biasa, mereka adalah wakil dari dewa terkuat di alam semesta.

[100] Pararel World 1:100

Lalu akhirnya emosi yang kacau yang dialami manusia akhirnya bisa di kurangi walaupun tidak bisa begitu semuanya. Setidaknya mengurangi walau tidak habis.